Di dalam ekologi tumbuhan ada dua bidang kajian, yaitu :
a. Autekologi,
yaitu ekologi yang mempelajari suatu spesies organisme atau organisme
secara individu yang berinteraksi dengan lingkungannya.
Contoh
autekologi misalnya mempelajari sejarah hidup suatu spesies organisme,
perilaku, dan adaptasinya terhadap lingkungan. Jadi, jika kita
mempelajari hubungan antara pohon Pinus merkusii dengan lingkungannya, maka itu termasuk autekologi. Contoh lain adalah mempelajari kemampuan adaptasi pohon merbau (Intsia palembanica) di padang alang-alang.
b. Sinekologi,
yaitu ekologi yang mempelajari kelompok organisme yang tergabung dalam
satu kesatuan dan saling berinteraksi dalam daerah tertentu.
Misalnya
mempelajari struktur dan komposisi spesies tumbuhan di hutan rawa, hutan
gambut, atau di hutan payau, mempelajari pola distribusi binatang liar
di hutan alam, hutan wisata, suaka margasatwa, atau di taman nasional,
dan lain sebagainya.
Sumber :
HASIL REVIEW JURNAL
Rangkuman :
Hutan Wornojiwo mewakili komunitas hutan alami sub-montana di sekitar Cibodas. Penelitian ini bertujuan untuk melihat distribusi dan keanekaragaman jenis family Lauraceae fase pohon di hutan Wornojiwo. Hutan Wornojiwo memiliki luas kurang lebih 24 ha.
Dari hasil pengamatan didapatkan 6 jenis Lauraceae, yaitu Cinnamomum cassia, Cryptocarya ferrea, Litsea mappacea, Persea excelsa, Persea rimosa, dan Phoebe grandis. Ditemukan 6 jenis Lauraceae tersebut tumbuh menyebar dikawasan hutan Wornojiwo. Berdasakan luasan area hutan, dapat diasumsikan bahwa Lauraceae menempati kurang lebih 4% luasan area hutan.
Penelitian tersebut mendapatkan bahwa jenis Cryptocarya ferrea memiliki dbh paling besar, yaitu 120cm dan mencapai tinggi 40m. Namun, untuk dominasi tumbuhnya jenis Lauraceae paling banyak adalah jenis Persea rimosa.
Sumber :
Hasil Analisis :
Jika dilihat dari kemampuan adaptasi dan penyebaran suku Lauraceae, tumbuhan tersebut termasuk dalam pendekatan autekologi. Hal ini dikarenakan jenis dari suku Lauraceae tumbuhnya tidak mengumpul /berkelompok pada satu tempat saja melainkan menyeluruh/menyebar diseluruh hutan Wornojiwo.
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa Cryptocarya ferrea merupakan jenis yang memiliki dbh paling besar dan mencapai tinggi 40m. Sedangkan Persea rimosa merupakan jenis yang paling banyak mendominasi. Hal ini dapat membuktikan bahwa jenis Cryptocarya ferrea dan Persea rimosa memiliki cara adaptasi yang berbeda dengan lingkungannya.
Perbedaan adaptasi ini disebabkan karena adanya peran komponen abiotik dalam tumbuhnya suku
Lauraceae yang meliputi kelembaban tanah, suhu, kelembaban udara, intensitas udara, dll. Sementara itu, komponen biotikpun juga ikut berperan,
yaitu tumbuhan lain yang tumbuh disekitar suku Luracea ini.
yang diteliti 1 spesies atau 1 populasi?
BalasHapusmenurut endy..
jika dikatakan vegetasi suatu suku kemungkinan studi yang dilakukan adalah sinekologi karena jurnalnya menjelaskan habitat dari 2 speies/lebih yang berbeda :) trims.. jus share :)
makasih hen buat komennya,,
BalasHapustapi kalo menurut saya sendiri, yang diteliti itu lebih mengacu pada masing-masing spesies dari suku Lauraceae, karena dalam penelitiannya dinyatakan adanya perbedaan antar spesies yang satu dengan lainnya. karena adanya perbedaan cara adaptasi, dll.
yang di teliti 1 spesies atau 1 populasi??
BalasHapus@Dika : Jadi yang benar sinekologi atau autekologi???
BalasHapusklau aku sih mengatakan autokologi karena tanaman itu hnya organisme 1 individu dengan lingkunganya... bukan 1 populasi dengan lingkunganya...itu menurutkuuuu sihh
BalasHapusmakasi san buat dukungannya..
BalasHapusmemang sih, judul jurnalnya itu mengatakan tingkat suku.. namun, jika kita baca lebih lanjut, kita akan tahu kalo jurnal tersebut hanya berpusat pada jenis tumbuhan dari suku Lauraceae. Selain itu, penelitian pada pendekatan autekologi bisa juga sampai pada tingkat populasi (maksimal)