1. Kentang

Kentang merupakan satu-satunya jenis
umbi yang kaya vitamin C, kadarnya mencapai 31 miligram per 100 gram kentang.
Umbi-umbian lainnya sangat miskin vitamin C. Kadar vitamin lain yang cukup
menonjol adalah niasin dan tiamin (vitamin B1).
Kentang juga mengandung berbagai
mineral seperti kalsium (26 mg/100 g), fosfor (49 mg per 100 g), besi (1,1
mg/100 g), dan kalium (449 mg/100 g). Sementara kandungan natriumnya sangat
rendah, yaitu 0,4 mg/100 g.
Rasio kalium terhadap natrium yang
tinggi pada kentang sangat menguntungkan bagi kesehatan, khususnya dalam
mencegah penyakit tekanan darah tinggi (hipertensi).
2. Umbi
Garut

Tingginya kadar karbohidrat dan
energi membuat umbi garut dapat digunakan sebagai pengganti karbohidrat. Kadar
proteinnya relatif rendah ketimbang tepung beras atau tepung jagung, tetapi
setara dengan protein sagu, tepung singkong, tepung kentang, maizena, dan
tapioka.
Rendahnya protein tepung umbi garut
dapat disiasati dengan mengombinasikannya bersama bahan pangan sumber protein.
Dalam industri makanan, pati garut dimanfaatkan sebagai bahan baku jenang
(dodol), kue dadar, kue semprit, cantik manis, roti, biskuit, cendol, puding,
keripik, mi, glukosa cair, serta makanan bayi.
Pati garut dapat digunakan sebagai
pengganti sebagian atau seluruh tepung terigu pada industri makanan.Dalam
pembuatan roti tawar, tepung garut dapat mensubstitusi terigu sebanyak 10-20
persen, sedangkan pada pembuatan mi kering, dapat mensubstitusi tepung terigu
hingga 15-20 persen.
3. Umbi Talas (Colocasia sp.)

Tingginya kadar amilopektin menyebabkan talas bersifat
pulen dan lengket seperti beras ketan. Keunggulan lain dari pati talas adalah
mudah dicerna, sehingga cocok digunakan sebagai makanan bayi atau penyembuhan
pasca sakit.
Talas juga memiliki kadar protein yang lebih baik.
Protein ini mengandung beberapa asam amino esensial meski miskin histidin,
lisin, isoleusin, triptofan, dan metionin.Untuk meningkatkan kualitas protein,
talas dapat dikonsumsi dengan kacang-kacangan.Talas juga mengandung lemak,
vitamin, dan mineral.
Seperti umbi-umbian lain, umbi talas juga mengandung
oligosakarida, terutama rafinosa. Oligosakarida tersebut tidak tercerna di
dalam usus halus, tetapi masuk ke dalam usus besar.Di dalam usus besar,
rafinosa difermentasi oleh sejumlah mikroflora menghasilkan bermacam gas,
seperti metan (CH4), karbon dioksida (C02), dan hidrogen (H2).
Akumulasi gas-gas tersebut menyebabkan kembung,
sehingga orang sering buang gas (kentut) setelah makan talas.Namun, proses
pemasakan seperti perebusan, penggorengan, pengukusan, atau pemanggangan yang
cukup dapat membantu mereduksi senyawa rafinosa pada talas.
4.
Singkong

Dibandingkan singkong putih, singkong kuning memiliki
keunggulan kandungan provitamin A, yang di dalam tubuh diubah menjadi vitamin
A. Kadar provitamin A pada singkong kuning setara dengan 385 SI vitamin A per
100 gram, sedangkan singkong putih tidak mengandung vitamin A.
Satu hal yang perlu diwaspadai pada pengolahan
singkong adalah kandungan asam sianida (HCN) yang bersifat racun. Ada empat
golongan singkong berdasarkan kadar HCN-nya: golongan yang tidak beracun
(sekitar 50 mg HCN per kg umbi segar), golongan beracun sedikit (50-80 mg HCN
per kg umbi segar, golongan beracun (80-100 mg HCN per kg umbi segar), dan
golongan sangat beracun (lebih dari 100 mg HCN per kg umbi segar).
Singkong pun menjadi makanan utama di daerah Gunung
Kidul.Tetapi, kedudukan singkong mulai bergeser karena penduduk sudah mulai
terbiasa makan nasi yang didatangkan ke daerah itu.
5.
Suweg (Amorphophallus
paeoniifolius (Dennstedt) Nicolson)

6.
Ganyong (Canna indica
L.)

Untuk umbi ganyong, data Direktorat Gizi Depkes RI
menyebutkan bahwa kandungan gizi Ganyong tiap 100 gram secara lengkap terdiri
dari kalori 95,00 kal; protein 1,00 g; lemak 0,11 g; karbohidrat 22,60 g;
kalsium 21,00 g; fosfor 70,00 g; zat besi 1,90 mg; vitamin B1 0,10 mg; vitamin
C 10,00 mg; air 75,00 g.
7.
Gadung (Dioscorea hispida
Dennst.)

8.
Uwi (Dioscorea spp.)

Uwi memiliki fosfor dengan kandungan tinggi yang
digunakan oleh tubuh untuk proses metabolisme. Tidak ketinggalan dengan gadung,
umbi ini ternyata mengandung vitamin C cukup tinggi, bagus untuk meningkatkan
kekebalan tubuh serta menghindari serangan flu di musim yang mudah berubah
seperti sekarang.
9.
Gembili (Dioscorea
esculenta (Lour.) Burkill)

10. Kentang hitam (Coleus tuberosum Benth. atau Plectranthus
rotundifolius (Poiret) Sprengel)

11.
Ubi jalar / Ubi Cilembu

Ada beberapa varietas ubi jalar yang ada di Indonesia yaitu Daya,
Borobudur, Prambanan, Mendut, Kalasan, Muara Takus, Cangkuang, Sewu. Sedangkan
varietas-varietas yang baru dilepas tahun 2001 antara lain: Cilembu yang
berasal dari Sumedang. Masing-masing varietas memiliki rasa khas yang
berbeda-beda.
Ubi Cilembu merupakan salah satu produk pertanian unggulan bagi
Pemerintah Kabupaten Sumedang. Daerah penghasil ubi cilembu adalah Cilembu,
Cadas, Pangeran, Sumedang. Ubi cilembu berkulit gading, berurat, dan
panjang, sedangkan getahnya akan meleleh seperti madu ketika dipanggang. Ubi
ini sangat manis dan pulen, berbeda dengan ubi kebanyakan. Rasa manis dari ubi
Cilembu akan lebih terasa apabila ubi dibakar dalam open, terutama apabila ubi
mentah telah disimpan lebih dari satu minggu.
Mau beli gadung ungu nya masih ada ga? Bales
BalasHapus