Jumat, 30 September 2011

Autekologi dan Sinekologi

Di dalam ekologi tumbuhan ada dua bidang kajian, yaitu :
a.    Autekologi, yaitu ekologi yang mempelajari suatu spesies organisme atau organisme secara individu yang berinteraksi dengan lingkungannya.
    Contoh autekologi misalnya mempelajari sejarah hidup suatu spesies organisme, perilaku, dan adaptasinya terhadap lingkungan. Jadi, jika kita mempelajari hubungan antara pohon Pinus merkusii dengan lingkungannya, maka itu termasuk autekologi. Contoh lain adalah mempelajari kemampuan adaptasi pohon merbau (Intsia palembanica) di padang alang-alang.
b.    Sinekologi, yaitu ekologi yang mempelajari kelompok organisme yang tergabung dalam satu kesatuan dan saling berinteraksi dalam daerah tertentu.
     Misalnya mempelajari struktur dan komposisi spesies tumbuhan di hutan rawa, hutan gambut, atau di hutan payau, mempelajari pola distribusi binatang liar di hutan alam, hutan wisata, suaka margasatwa, atau di taman nasional, dan lain sebagainya.
Sumber :
HASIL REVIEW JURNAL
   Judul Jurnal : DISTRIBUSI & PROFIL VEGETASI LAURACEAE DI HUTAN WORNOJIWO CIBODAS
     Rangkuman :
           Hutan Wornojiwo mewakili komunitas hutan alami sub-montana di sekitar Cibodas. Penelitian ini bertujuan untuk melihat distribusi dan keanekaragaman jenis family Lauraceae fase pohon di hutan Wornojiwo. Hutan Wornojiwo memiliki luas kurang lebih 24 ha.
            Dari hasil pengamatan didapatkan 6 jenis Lauraceae, yaitu Cinnamomum cassia, Cryptocarya ferrea, Litsea mappacea, Persea excelsa, Persea rimosa, dan Phoebe grandis. Ditemukan 6 jenis Lauraceae tersebut tumbuh menyebar dikawasan hutan Wornojiwo. Berdasakan luasan area hutan, dapat diasumsikan bahwa Lauraceae menempati kurang lebih 4% luasan area hutan.
            Penelitian tersebut mendapatkan bahwa jenis Cryptocarya ferrea memiliki dbh paling besar, yaitu 120cm dan mencapai tinggi 40m. Namun, untuk dominasi tumbuhnya jenis Lauraceae paling banyak adalah jenis Persea rimosa.
Sumber :

Hasil Analisis    :
           Jika dilihat dari kemampuan adaptasi dan penyebaran suku Lauraceae, tumbuhan tersebut termasuk dalam pendekatan autekologi. Hal ini dikarenakan jenis dari suku Lauraceae tumbuhnya tidak mengumpul /berkelompok pada satu tempat saja melainkan menyeluruh/menyebar diseluruh hutan Wornojiwo.           
            Dari hasil penelitian didapatkan bahwa Cryptocarya ferrea merupakan jenis yang memiliki dbh paling besar dan mencapai tinggi 40m. Sedangkan Persea rimosa merupakan jenis yang paling banyak mendominasi. Hal ini dapat membuktikan bahwa jenis Cryptocarya ferrea dan Persea rimosa memiliki cara adaptasi yang berbeda dengan lingkungannya
          Perbedaan adaptasi ini disebabkan karena adanya peran komponen abiotik dalam tumbuhnya  suku Lauraceae yang meliputi kelembaban tanah, suhu, kelembaban udara, intensitas udara, dll. Sementara itu, komponen biotikpun juga ikut berperan, yaitu tumbuhan lain yang tumbuh disekitar suku Luracea ini.

Sabtu, 17 September 2011

Kandungan Gizi Dalam Kacang Kacangan


1.      Kacang tanah (Arachis hypogaea)
Kacang tanah mengandung protein tinggi, zat besi, lemak, Vitamin B kompleks, Fosfor, Vitamin A, Vitamin E yang dapat membantu kesehatan membran sel dan kulit serta melindungi tubuh kita dari serangan radikal bebas, Vitamin K, Lesitin, kolin, dan tinggi akan kalsium. Salah satu kandungan gizi kacang tanah yang lebih tinggi dari daging, soya dan telur adalah protein. Omega 3 yang merupakan lemak tak jenuh serta Omega 9 juga terdapat di dalam kacang tanah
Kandungan gizi kacang tanah ini dapat pula membantu meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit, menurunkan tekanan darah tinggi, mencegah kanker payudara, menyembuhkan penyakit keputihan, dan susah tidur serta mengurangi risiko terkena penyakit hemofilia. Adanya resveratol dalam kandungan gizi kacang tanah dapat bermanfaat bagi kesehatan tubuh kita karena dapat mengurangi risiko terserang stroke.
Walau kacang tanah memiliki kandungan gizi yang tinggi dan sangat baik bagi kesehatan tubuh, namun sangat disarankan bagi para ibu hamil untuk sementara tidak mengonsumsi kacang tanah selama kehamilannya. Kacang tanah yang di konsumsi oleh Ibu hamil dapat menyebabkan alergi bagi janin yang dikandungnya kelak setelah lahir

2.      Kacang Merah
Kandungan gizi kacang merah salah satunya adalah protein nabatinya memiliki sifat rendah lemak dibandingkan protein hewani yang kita dapatkan dari daging. Selain itu, keistimewaan kacang merah adalah membantu penderita diabetes untuk menurunkan kadar gula darah dan kolesterol.
Kacang merah juga memiliki kandungan lemak dan natrium sangat rendah dan nyaris bebas lemak jenuh.Kacang ini sangat tinggi serat yang terdiri dari serat larut air dan serat tidak larut air.Kacang merah sangat baik untuk dikonsumsi bagi kesehatan tubuh.
Secara lengkap, kandungan gizi kacang merah adalah sumber karbohidrat kompleks, serat makanan, vitamin B terutama asam folat dan B6, protein, besi, mangan, fosfor dan thiamin. Kandungan asam glutamat, leucine, arginine, serini dan berbagai protein lainnya sangat lengkap di dalam kacang merah ini.
Manfaat kandungan kacang merahantara lain :
·         Kandungan seratnya yang tinggi dan Omega 3 serta Omega 6 di dalam kacang merah menghasilkan asal lemak yang dapat mencegah kolesterol jahat di dalam tubuh dan memperlancar pencernaan.
·         Kandungan lemak dan natrium di dalam kacang merah sangat rendah. Kacang merah dapat dijadikan sumber serat agar terhindar dari sembelit dan menyehatkan pencernaan.
·         Kandungan karbohidrat kompleksnya mampu mencegah risiko diabetes.
·         Kacang merah memiliki keistimewaan untuk mengatasi berbagai macam penyakit. Kacang ini dapat mengurangi kerusakan pembuluh darah akibat diabetes, menurunkan kadar kolesterol dalam darah, menurunkan risiko berkembangnya sel kanker usus besar dan kanker payudara serta mengurangi kadar gula dalam darah.
·         Kadar serat yang tinggi pada kacang merah dapat digunakan dalam menu program diet. Kadar seratnya yang tinggi tersebut akan membuat Anda merasa kenyang lebih lama.
·         Kandungan thiaminnya mencegah penyakit beri-beri.
·         Vitamin B6 dalam kandungan gizi kacang merah dapat membantu menjaga kesehatan kulit.
·         Zat mineral berupa besi dan tembaga di dalam kacang merah membantu tubuh dalam pembentukan tulang, mencegah anemia dan membantu dalam pembentukan enzim-enzim penting di dalam tubuh.

3.      Kedelai (Glycine max)
Kedelai mengandung genistein.Genistein adalah satu jenis isoflavon.Isoflavon adalah salah satu kandungan gizi yang banyak terdapat dalam kacang-kacangan, terutama kacang kedelai.Genistein dalam kedelai bermanfaat untuk mengontrol jumlah lemak dalam tubuh.Setelah itu, kacang kedelai pun dapat mengontrol jumlah kolesterol dalam darah.Kandungan kedelai yang bertugas mengontrol kolesterol dalam darah adalah asam amino glisin dan argimin.Kedua asam tersebut merupakan komponen yang dapat menyusun hormon insulin dan glukogen dalam tubuh.Jumlah hormon insulin yang meningkat dapat menurunkan kadarglukosa dalam darah. Sebagian glukosa dalam darah akan diubah menjadi energi oleh hormon insulin. Hal inilah yang dipercaya para ahli sebagai pencegah hadirnya penyakit diabetes dalam tubuh.
Selain itu, kandungan isoflavon pada kedelai dapat menjaga tekanan darah. Kacang kedelai yang kaya akan serat, protein, karbohidrat, magnesium, mineral, fosfor, vitamin, dan rendah lemak,  bermanfaat untuk melancarkan sistem metabolisme tubuh, melancarkan sistem pencernaan, dan meningkatkan kekebalan tubuh. Selain itu, kedelai dapat memperkuat tulang, mencegah kegemukan dan ginjal, menjaga tubuh dari ancaman stroke, rematik, asam urat, dan penyakit lambung.
4.      Kacang Hijau
Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi. Kacang hijau di Indonesia menempati urutan ketiga terpenting sebagai tanaman pangan legum, setelah kedelai dan kacang tanah.

Kacang hijau adalah sumber yang bagus untuk protein, karbohidrat komplek dan vitamin B. Kacang hijau juga dapat menurunkan kolesterol karena kaya serat. Studi menunjukkan bahwa serat yang tinggi mencegah gula darah naik terlalu cepat setelah makan, sehingga baik untuk penderita diabetes . Kacang hijau kaya akan vitamin B, bagus untuk penderita penyakit maag karena bersifat alkali atau basa.
Kandungan gizi yang terdapat dalam kacang hijau, antara lain; dalam 110 gram kacang hijau mengandung 345 kalori, 22,2 gram protein, 1,2 gram lemak, vitamin A, B1, 1,157 IU, mineral berupa fosfor, zat besi, dan mg. Selain kandungan gizi/vitamin, kacang hijau ternyata bisa menyembuhkan penyakit beri-beri, radang ginjal, melancarkan pencernaan, tekanan darah tinggi, mengatasi keracunan alkohol, pestisida, timah hitam, mengatasi gatal karena biang keringat, muntaber, menguatkan fungsi limpa dan lambung, impotensi, TBC paru-paru, jerawat, mengatasi flek hitam di wajah, dll.
5.      Jagung
Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting, selain gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah dan Selatan, jagung juga menjadi alternatif sumber pangan di Amerika Serikat. Penduduk beberapa daerah di Indonesia (misalnya di Madura dan Nusa Tenggara) juga menggunakan jagung sebagai pangan pokok. Selain sebagai sumber karbohidrat, jagung juga ditanam sebagai pakan ternak (hijauan maupun tongkolnya), diambil minyaknya (dari biji), dibuat tepung (dari biji, dikenal dengan istilah tepung jagung atau maizena), dan bahan baku industri (dari tepung biji dan tepung tongkolnya). Tongkol jagung kaya akan pentosa, yang dipakai sebagai bahan baku pembuatan furfural. Jagung yang telah direkayasa genetika juga sekarang ditanam sebagai penghasil bahan farmasi.
Sebagai tanaman pangan yang mengandung manfaat untuk kesehatan, khasiat jagung antara lain sebagai pembangun otot dan tulang, baik untuk otak dan sistem syaraf, mencegah konstipasi, menurunkan risiko kanker dan jantung, mencegah gigi berlubang, serta minyaknya dapat menurunkan kolesterol darah.(sumber: http://www.tempo.co.id/medika/arsip/092002/hor-1.htm).
Kandungan gizi Jagung per 100 gram bahan adalah:
-          Kalori                            : 355 Kalori
-          Protein                          : 9,2 gr
-          Lemak                          : 3,9 gr
-          Karbohidrat                   : 73,7 gr
-          Kalsium                        : 10 mg
-          Fosfor                           : 256 mg
-          Ferrum                          : 2,4 mg
-          Vitamin A                      : 510 SI
-          Vitamin B1                    : 0,38 mg
-          Air                                   : 12 gr
                     Untuk ukuran yang sama, meski jagung mempunyai kandungan karbohidrat yang lebih rendah, namum mempunyai kandungan protein yang lebih banyak

Kandungan Gizi Dalam Umbi Umbian


1.      Kentang
Kentang mengandung vitamin C dan mineral yang cukup tinggi. Kandungan karbohidrat kentang sekitar 18 persen, protein 2,4 persen dan lemak 0,1 persen. Total energi yang diperoleh dari 100 gram kentang sekitar 80 kalori.
Kentang merupakan satu-satunya jenis umbi yang kaya vitamin C, kadarnya mencapai 31 miligram per 100 gram kentang. Umbi-umbian lainnya sangat miskin vitamin C. Kadar vitamin lain yang cukup menonjol adalah niasin dan tiamin (vitamin B1).
Kentang juga mengandung berbagai mineral seperti kalsium (26 mg/100 g), fosfor (49 mg per 100 g), besi (1,1 mg/100 g), dan kalium (449 mg/100 g). Sementara kandungan natriumnya sangat rendah, yaitu 0,4 mg/100 g.
Rasio kalium terhadap natrium yang tinggi pada kentang sangat menguntungkan bagi kesehatan, khususnya dalam mencegah penyakit tekanan darah tinggi (hipertensi).

2.      Umbi Garut
Kata garut berasal dari kata arrowroot yang berarti tanaman yang mempunyai akar rimpang (umbi) berbentuk seperti busur panah.Umbi garut memiliki tekstur lembut dan mudah dicerna.Itu sebabnya umbi garut sangat dianjurkan untuk dikonsumsi oleh seseorang yang baru sembuh dari sakit.Juga cocok dikonsumsi anak yang mengidap autis.
Tingginya kadar karbohidrat dan energi membuat umbi garut dapat digunakan sebagai pengganti karbohidrat. Kadar proteinnya relatif rendah ketimbang tepung beras atau tepung jagung, tetapi setara dengan protein sagu, tepung singkong, tepung kentang, maizena, dan tapioka.
Rendahnya protein tepung umbi garut dapat disiasati dengan mengombinasikannya bersama bahan pangan sumber protein. Dalam industri makanan, pati garut dimanfaatkan sebagai bahan baku jenang (dodol), kue dadar, kue semprit, cantik manis, roti, biskuit, cendol, puding, keripik, mi, glukosa cair, serta makanan bayi.
Pati garut dapat digunakan sebagai pengganti sebagian atau seluruh tepung terigu pada industri makanan.Dalam pembuatan roti tawar, tepung garut dapat mensubstitusi terigu sebanyak 10-20 persen, sedangkan pada pembuatan mi kering, dapat mensubstitusi tepung terigu hingga 15-20 persen.

3.      Umbi Talas (Colocasia sp.)
Talas juga berpotensi menjadi makanan pokok selain betas karena mengandung karbohidrat dan zat gizi lainnya.Karena kandungan karbohidrat pada talas cukup tinggi meskipun tidak sebesar singkong, beras, maupun gandum. Komponen terbesar dari karbohidrat talas adalah pati yang mencapai 77,9 persen. Pati umbi talas terdiri atas 17-28 persen amilosa, sisanya 72-83 persen adalah amilopektin.
Tingginya kadar amilopektin menyebabkan talas bersifat pulen dan lengket seperti beras ketan. Keunggulan lain dari pati talas adalah mudah dicerna, sehingga cocok digunakan sebagai makanan bayi atau penyembuhan pasca sakit.
Talas juga memiliki kadar protein yang lebih baik. Protein ini mengandung beberapa asam amino esensial meski miskin histidin, lisin, isoleusin, triptofan, dan metionin.Untuk meningkatkan kualitas protein, talas dapat dikonsumsi dengan kacang-kacangan.Talas juga mengandung lemak, vitamin, dan mineral.
Seperti umbi-umbian lain, umbi talas juga mengandung oligosakarida, terutama rafinosa. Oligosakarida tersebut tidak tercerna di dalam usus halus, tetapi masuk ke dalam usus besar.Di dalam usus besar, rafinosa difermentasi oleh sejumlah mikroflora menghasilkan bermacam gas, seperti metan (CH4), karbon dioksida (C02), dan hidrogen (H2).
Akumulasi gas-gas tersebut menyebabkan kembung, sehingga orang sering buang gas (kentut) setelah makan talas.Namun, proses pemasakan seperti perebusan, penggorengan, pengukusan, atau pemanggangan yang cukup dapat membantu mereduksi senyawa rafinosa pada talas.

4.      Singkong
Salah satu umbi yang memiliki nilai strategis sebagai pengganti nasi putih adalah singkong.Singkong mengandung karbohidrat sangat tinggi, sekitar 34-38 gram per 100 gram.Kandungan energinya 146-157 kalori per 100 gram bahan. Namun, kadar protein dalam singkong tergolong rendah, sehingga harus diimbangi dengan pangan sumber protein saat mengonsumsinya.
Dibandingkan singkong putih, singkong kuning memiliki keunggulan kandungan provitamin A, yang di dalam tubuh diubah menjadi vitamin A. Kadar provitamin A pada singkong kuning setara dengan 385 SI vitamin A per 100 gram, sedangkan singkong putih tidak mengandung vitamin A.
Satu hal yang perlu diwaspadai pada pengolahan singkong adalah kandungan asam sianida (HCN) yang bersifat racun. Ada empat golongan singkong berdasarkan kadar HCN-nya: golongan yang tidak beracun (sekitar 50 mg HCN per kg umbi segar), golongan beracun sedikit (50-80 mg HCN per kg umbi segar, golongan beracun (80-100 mg HCN per kg umbi segar), dan golongan sangat beracun (lebih dari 100 mg HCN per kg umbi segar).
Singkong pun menjadi makanan utama di daerah Gunung Kidul.Tetapi, kedudukan singkong mulai bergeser karena penduduk sudah mulai terbiasa makan nasi yang didatangkan ke daerah itu.

5.      Suweg (Amorphophallus paeoniifolius (Dennstedt) Nicolson)

Suweg merupakan salah satu jenis Araceae yang berbatang semu, memiliki satu daun tunggal yang terpecah-pecah. Jenis ini jarang dibudidayakan, umumnya tumbuh di hutan-hutan jati atau kebun yang tidak dipelihara. Seperti halnya talas, suweg juga mengandung kristal kalsium oksalat yang membuat rasa gatal. Senyawa ini dapat dihilangkan dengan cara perlakuan dan perebusan. Suweg memiliki kandungan kalsium yang baik bagi pertumbuhan anak, dapat menguatkan tulang dan gigi baik bagi anak maupun orang dewasa. Umbinya dapat dipanen 8 - 10 bulan. Beberapa daerah pengamatan dan cara pengolahannya yang dikunjungi antara lain Wonosari dan Malang.

6.      Ganyong (Canna indica L.)
Seperti halnya dengan tanaman garut, ganyong umumnya tumbuh berumpun di bawah naungan antara lain: jati, bambu, pisang, biasanya ditanam secara tumpang sari namun belum secara intesif. Umumnya, hasilnya untuk konsumsi keluarga saja. Dikenal 2 macam ganyong yaitu ganyong berdaun merah dan berdaun putih, meskipun umbinya berwarna putih dan mempunyai rasa yang sama. Di Jawa Barat ganyong dikenal dengan nama ganyol.
Untuk umbi ganyong, data Direktorat Gizi Depkes RI menyebutkan bahwa kandungan gizi Ganyong tiap 100 gram secara lengkap terdiri dari kalori 95,00 kal; protein 1,00 g; lemak 0,11 g; karbohidrat 22,60 g; kalsium 21,00 g; fosfor 70,00 g; zat besi 1,90 mg; vitamin B1 0,10 mg; vitamin C 10,00 mg; air 75,00 g.

7.      Gadung (Dioscorea hispida Dennst.)
Jenis ini dicirikan dari daunnya yang terdiri dari 3 helai daun dan batangnya yang berbulu dan berduri tersebar sepanjang batang dan tangkai daun. Umbinya berwarna coklat muda, diliputi rambut-rambut akar yang besar dan kaku.  Umbi gadung tidak dapat dikonsumi secara langsung karena beracun sehingga harus diberi perlakuan tertentu sebelum diolah. Produk hasil olahan biasanya berupa kripik gadung. Dari pengamatan di pasar tradisional di beberapa daerah diketahui produk kripik gadung baik mentah maupun matang telah jarang dijumpai, tampaknya telah didominasi oleh kripik kentang.

8.      Uwi (Dioscorea spp.)
Ada beberapa varietas dari uwi dan penamaannya di tiap daerah juga berbeda-beda. Di daerah Wonosari (Yogyakarta) dan desa Poncokusumo (Malang-Jawa Timur), terdapat varietas uwi putih dan uwi ungu (”gadung” dalam bahasa JawaTimur). Di Kutowinangun (Jawa Tengah), dikenal yang namanya uwi bangkulit (kulit luarnya berwarna merah “abang” dalam bahasa Jawa Tengah), sedangkan di daerah Garut dikenal varietas huwi manis/kalapa (karena rasanya manis seperti kelapa) dan huwi  hideung (karena warna hitam. “”hideung” hitam dalama bahasa Sunda). Umbi uwi ini biasanya dipanen sekitar umur 6-8 bulan. Pemanfaatan uwi sebagai sumber bahan pangan biasanya hanya sebatas dikonsumsi sebagai pengganti nasi dengan cara dikukus, atau  di kecamatan Leles, Kabupaten Garut, uwi biasanya digunakan untuk acara sawaka (7 bulanan masa kehamilan).
Uwi memiliki fosfor dengan kandungan tinggi yang digunakan oleh tubuh untuk proses metabolisme. Tidak ketinggalan dengan gadung, umbi ini ternyata mengandung vitamin C cukup tinggi, bagus untuk meningkatkan kekebalan tubuh serta menghindari serangan flu di musim yang mudah berubah seperti sekarang.

9.      Gembili (Dioscorea esculenta (Lour.) Burkill)
Jenis ini merupakan salah satu yang dibudidayakan dan jarang ditemukan tumbuh liar. Umumnya ditanam secara terbatas di pekarangan rumah. Umbinya berwarna putih sampai putih kekuningan dan pemanfaataannya sebatas dikonsumsi dengan cara dikukus sebagai pengganti makanan pokok. Umbi gembili banyak dijual di pasar-pasar tradisional di Jawa Tengah  (Kebumen, Kutowinangun, Wonosari) dan Jawa Timur (Malang).

10.  Kentang hitam (Coleus tuberosum Benth. atau Plectranthus rotundifolius (Poiret) Sprengel)
Kentang hitam/ireng seringkali disebut juga sebagai kentang kleci (karena bentuk umbinya kecil, bulat seperti bentuk kleci atau kelereng). Disebut sebagai kentang ireng karena kulit luarnya berwarna hitam (”ireng” dalam bahasa Jawa). Biasanya dipanen pada musim panas. Hasil informasi diketahui bahwa tanaman ini terdapat di daerah Jawa Tengah (seperti Kebumen, Kutowinangun, Temanggung) dan Jawa Barat (daerah Sumedang); tampaknya populasinya sudah agak jarang. Umbi kentang ireng biasanya  dikonsumsi sebagai sumber karbohidrat dengan cara dikukus, atau untuk campuran sayur dan sambal goring.

11.  Ubi jalar / Ubi Cilembu
Dikenal dengan nama ketela rambat, huwi boled (Sunda), tela rambat (Jawa), sweetpotato (Inggris), dan shoyo (Jepang) merupakan sumber karbohidrat yang cukup penting dalam sistem ketahanan pangan kita. Selain karbohidrat sebagai kandungan utamanya, ubi jalar juga mengandung vitamin, mineral, fitokimia (antioksidan) dan serat (pektin, selulosa, hemiselulosa).
Ada beberapa varietas ubi jalar yang ada di Indonesia yaitu Daya, Borobudur, Prambanan, Mendut, Kalasan, Muara Takus, Cangkuang, Sewu. Sedangkan varietas-varietas yang baru dilepas tahun 2001 antara lain: Cilembu yang berasal dari Sumedang. Masing-masing varietas memiliki rasa khas yang berbeda-beda.
Ubi Cilembu merupakan salah satu produk pertanian unggulan bagi Pemerintah Kabupaten Sumedang. Daerah penghasil ubi cilembu adalah Cilembu, Cadas, Pangeran, Sumedang. Ubi cilembu berkulit gading, berurat, dan panjang, sedangkan getahnya akan meleleh seperti madu ketika dipanggang. Ubi ini sangat manis dan pulen, berbeda dengan ubi kebanyakan. Rasa manis dari ubi Cilembu akan lebih terasa apabila ubi dibakar dalam open, terutama apabila ubi mentah telah disimpan lebih dari satu minggu.




Penemuan Ular Berkaki Empat Hebohkan Warga

Masyarakat Dusun Kepuh, Desa Mulyodadi, Kecamatan Bambalipuro, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta dihebohkan dengan penemuan ular yang mempunyai kaki empat.  Ular itu ditemukan oleh Widoyo (35) yang sedang bekerja membenarkan septic tank di rumah warga bernama Suroyo.

“Saat saya sedang menyelesaikan septic tank, saya melihat ada binatang seperti ular kecil, namun bergerak dengan empat kaki,” kata Widoyo, Minggu, 11 September 2011.

Ular kecil berkaki empat tersebut ditangkap dengan menggunakan botol air mineral. “Saya giring ular berkaki empat itu ke arah botol. Setelah masuk botol mineral itu saya tutup dengan sobekan plastik,” paparnya.

Sementara itu, sang pemilik rumah, Suroyo mengatakan ular berkaki empat itu kini telah dimasukkan ke dalam toples. Ular berkaki empat itu kata Suroyo sangat mirip dengan kadal. Namun ukuran kakinya tak sesuai dengan panjang ular yang mencapai sekitar 20 cm dengan besar sejari kelingking balita.

“Kakinya empat, namun kecil-kecil. Kaki itu berfungsi normal dan dapat berjalan dengan cepat. Tubuh ular juga ikut menggeliat layaknya ular kalau bergerak,”tandasnya

Temuan ular berkaki emat pada hari Rabu (7/9) langsung menyebar ke tetangga dan kampung sebelah sehingga warga penasaran dan ingin melihat ular berkaki empat tersebut. “Warga berbondong-bondong datang ke rumah  karena penasaran ada ular berkaki empat,” kata Suroyo.

Suroyo mengaku beberapa tetangga menyebut ular yang ditangkap tukang yang bekerja dirumahnya merupakan ular tanah. “Kata salah seorang pawang ular, nama ular tersebut adalah ular tanah. Namun anehnya mempunyai kaki empat,” tukasnya.

Sementara itu, Ketua RT, Slamet mengatakan sejak penemuan ular tesebut rumah Suroyo banyak didatangi warga yang penasaran bentuk ulat yang berkaki empat. “Hari Sabtu kemarin bahkan anak-anak SD Grogol datang untuk melihat ular berkaki empat itu,” ujar dia.